Thursday, May 16, 2013

Tahitian Noni Membantu Penyembuhan Asma

Asma adalah penyakit saluran pernafasan, berupa respon berlebihan pada saluran pernafasan yang ditandai konstruksi otot-otot pernafasan disertai reaksi inflamasi (Pembengkakan, demam, nyeri, serta mengalami penuruan fungsi).
Tahitian Noni terbukti secara otentik dalam treatment maupun penuntasan permasalahan asma, karna iridoid bekerja pada sistem respirasi meliputi:

 1. Menghinbisi enzim PDE dan meningkatkan cAMP dimana akan memeberi reaksi pada hipperesponsivitas pada otot-otot halus serta merelaksasi otot saluran pernafasan.
2. Perbaikan sistem respirasi, paru-paru khususnya.
3. Mengoptimalkan Immunodulatory dimana bila alergi memberikan dampak penyebab astma.

Dosis 60cc x 3, atau dapat ditambah sesuai kebutuhan. Disarankan melakukan olah raga yang baik untuk kesehatan sistem pernafasan seperti berenang, treatmil cardiovascular(jogging - berlari-lari ringan) dsb agar recovery semakin optimal
Untuk informasi lebih lanjut menggenai asthma & informasi keabsahan Tahitian Noni, anda bisa menghubungi Consultant:
Ardhita Yuda Prakoso - Bioactivist Consultant
Tlp: 085646032424 PIN: 276D98A2
Atau anda bisa memberitahukan informasi ini kepada pihak yang membutuhkan.

TESTIMONY

  - ASMA KRONIS, Blasius Priyo Anggitocahyo
" KEMBALI BERNAFAS LEGA "


Sedingin apapun udara yang menyeruak Pekanbaru,Sumatera Selatan, tempat tinggalnya, dan sebanyak apapun minyak yang terdapat dalam goreng-gorengan yang menjadi makanan favoritnya tidak akan membuat Blasius Priyo Anggitocahyo harus menghirup nebulazer atau alat pelega pernafasan semacam oksigen steril melalui mulutnya.
Berkat Tahitian Noni yang disuguhkan Andalusia Ibunda Blasius sebanyak 30ml, membuat asma kronis yang menyerangnya semenjak usia 2 tahun serta merta sirna. Padahal sudah berbagai macam cara yang ditempuh untuk menyembuhkan Blasius.
Diagnosa dokter yang menyebutkan bahwa Blasius menderita alergi udara dingin yang membuatnya kesulitan bernafas [asma].
Suatu hari Lusia mengajak Blasius untuk mengunjungi kakaknya, Fransiska yang berada di Jakarta Juli 2007 silam. Merasa kondisi Blasius sedang sehat, Lusia tidak membawa nebulazer untuk mengantisipasi kambuhnya penyakit Blasius. Namun ternyata, saat jalan-jalan di mall, penyakit Blasius kambuh, nafasnya tersengal-sengal, bahkan wajahnya sudah membiru. Buru-buru Fransiska mengajak Lusia pulang dan memberikan Blasius Tahitian Noni1 sloki setiap jam.
“Puji Tuhan,dalam waktu hampir 7 jam nafas anakku semakin stabil, bahkan sampai saat ini sesak nafasnya sudah tidak pernah kambuh lagi,” ceritanya. Kini semua penyakit yang hinggap di keluarga Lusia dapat diatasi dengan Tahitian Noni. Terima kasih Tahitian Noni! Terima Kasih Tuhan.

- Sembuh Tuntas Dari 4 Penyakit: Asma, Asam Urat, Migrain, & Penyempitan Saraf.
Rudi Rundengan. “SEHAT ADALAH KEKAYAAN”

Sekian lama hidup dengan tiga penyakit sampai akhirnya berkenalan dengan Tahitian Noni dan bisa menikmati hidup setelah berpuluh-puluh tahun menderita”

Riwayat asma Rudi berawal dari penyakit bronkitis yang menyerangnya sewaktu bertugas di hutan Kalimantan yang lembap pada era 70-an. Penyakit ini lambat laun berkembang menjadi asma yang tak kunjung membaik meskipun sudah diobati bertahun-tahun. Ia pernah berkeliling ke beberapa klinik asma dan alergi, mendapat obat suntik selama satu bulan (seminggu 2 kali), mencoba terapi pemanasan, namun asmanya tetap sering kambuh, terutama ketika stres atau berada di tempat dingin. Ia bahkan pindah ke Jakarta untuk tinggal di tempat yang lebih tropis, bukan tempat yang lembab. Memasuki tahun 80-an, rudi diserang asam uart karena kadar kolestrolnya tinggi. Pola makannya memang tak sehat, ia merokok dan kerap terkadang minum alkhohol.

Daftar penyakitnya bertambah pada ketika ia mulai mendapat migrain. Saat migrain menyerang, asmanya ikut kambuh. Ia juga sudah berobat ke beberapa neurolog, minum segala macam obat migrain dan mencoba terapi akupuntur. Tapi migrainnya tak kunjung membaik.

Setelah lama hidup dengan tiga penyakitnya, penderitaan keempat datang pada tahun 2002: penyempitan saraf tulang belakang. Bila duduk terlalu lama, pinggangnya sakit seperti ditusuk-tusuk. Ia tak bisa tidur, apalagi dalam posisi miring. Ia mencoba susu berkalsium tinggi, terapi akupuntur, obat dan pijat saraf. Berbagai produk dari tablet, cairan, pil, sampai biskuit pernah dikonsumsinya. “Tahun 2009, saya pasrah. Biarlah, tak perlu mencoba obat lagi.” Kenang Rudi.

Akhirnya mulai april 2009, Rudi mengenal dan rutin mengkonsumsi Tahitian Noni tiga kali sehari: pagi dan malam  60 ml, siang 30 ml. Tiga tahun kemudian kemudian, setelah menghabiskan tiga botol, kondisinya berubah. Bangun tidur, ia bisa langsung berdiri tegak dan berjalan. Padahal biasanya, ia harus bangun pelan-pelan, duduk di ranjang lalu melakukan sedikit peregangan. Bila tak begitu, ia tak bisa bangun. Empat hari kemudian, ia bahkan mencoa menyikat WC. Dulu, ini mustahil dilakukan karena ia tak bisa membungkuk. November 2009, ia melakukan check up kesehatan dan kondisinya baik sekali! Kolestrolnya turun menjadi 190, asam uratnya 7, sarafnya pun baik. Hingga kini, ia tak pernah lagi terserang migrain, asma, bahkan tak lagi batuk jika mencium bau tajam. Untuk pertama kalinya sejak berpuluh-puluh tahun, ia bisa menikmati hidupnya. “Sehat adalah kekayaan,” katanya, penuh syukur.

Visit :
http://tahitiannoni-bioactivist.blogspot.com